Follow Me Okay :)

Sunday, July 25, 2010

Wanita Ahli Syurga Part 2

Wanita Ahli Surga

Dari Abdurrahman bin Auf, berkata: Rasulullah saw bersabda: " Apabila
seorang wanita shalat lima waktu, puasa bulan ramadhan, menjaga farjinya,
menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga
dari pintu mana saja yang engkau kehendaki'." ( HR.Ahmad 1664 dengan sanad
hasan. Lihat Adab az-Zafaf oleh Syaikh al-Albani hal.286 )

Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baik wanita adalah yang bisa membuatmu
senang saat engkau pandang, menaatimu saat engkau perintahkan, dan menjaga
dirinya dan hartamu saat engkau tinggal ". ( HR. Thabrani dengan sanad
shahih, lihat Shahid al-Jami' 3299 )

Suatu ketika Rasulullah saw berjalan-jalan bersama Ummul Mu'minin Aisyah.
Lalu Aisyah mengatakan: " Cukuplah bagimu bahwa Shafiyah ( Yakni istri
Rasulullah saw yang lainnya ) itu begini dan begitu ( maksudnya bahwa dia
itu pendek )". Maka Rasulullah saw bersabda: "Engkau barusan mengucapkan
sebuah kalimat, seandainya dicelupkan ke lautan pasti akan berubah warnanya
". ( HR.Abu Dawud 4875, Tirmidzi 2502, Ahmad 6/128. Shahih, lihat al-Misykah
4853 )

Perhatikanlah ucapan ghibah yang tidak seberapa ini yang dikatakan oleh
Aisyah - wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah saw - namun beliau
tetap mengatakan sebagaimana hadits di atas. Lalu bagaimana kalau seandainya
yang melakukan hal ini adalah seorang istri untuk membongkar aib suaminya
sendiri.

Kalau seandainya engkau membongkar aib suamimu untuk mencari sebuah solusi
dengan cara menyampaikannya kepada seseorang yang diperkirakan dapat
membantunya menasehati si suami, atau menahan kedzalimannya kalau memang dia
suami yang dzalim, maka itu adalah sesuatu yang sangat baik sebagaimana
pernah dilakukan oleh Hindun binti Utbah, Dari Aisyah bahwasannya Hindun
binti Utbah berkata: " Wahai Rasulullah,sesungguhnya Abu Sufyan adalah
seorang yang sangat kikir, dia tidak memberikan kepadaku nafkah yang cukup
bagiku dan bagi anakku kecuali kalau saya mengambilnya tanpa sepengetahuan
dirinya". Maka Rasulullah saw bersabda: " Ambillah yang cukup untukmu dan
anakmu dengan cara yang baik ". ( HR. Bukhari 5346, Muslim 1714)

Allah SWT menggambarkan bahwa orang yang mengghibah orang lain adalah
seperti memakan mayatnya. Perhatikanlah firman Allah , " Wahai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.
Dan janganlah sebagiam diantara kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah
salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentunya kamu merasa jijik dengannya. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. ( QS. Al
Hujarat(49):12 )

Rasulullah saw bersabda: " Hak kalian ( para suami ) atas para istri adalah
tidak mengizinkan masuk rumah kalian orang-orang yang kalian benci ". (
potongan khutbah haji wada' Rasulullah saw yang panjang, HR. Muslim 1218 )

Perhatikanlah riwayat hadits berikut: Dari Asma binti Yazid berkata: Banyak
laki-laki dan wanita yang duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu
Rasulullah saw bersabda:" Barangkali ada seorang laki-laki yang menceritakan
sesuatu yang dia lakukan dengan istrinya, begitu juga istri barangkali ada
yang menceritakan apa yang dia lakukan dengan suaminya". Saya berkata: "
Wahai Rasulullah, demi Allah, baik suami maupun istri banyak yang
melakukannya". Maka Rasulullah saw bersabda: " Janganlah kalian lakukan.
Permisalan orang semacam itu adalah seperti setan lelaki yang bertemu dengan
setan wanita di jalan lalu berhubungan badan padahal orang-orang
melihatnya". ( HR.Ahmad 16/223 dengan sanad shahih, lihat Adab az-Zafaf
hal.72 )

Dari Tsauban berkata: Rasulullah saw bersabda: " Wanita manapun yang minta
cerai kepada suaminya tanpa sebab, maka haram baginya mencium bau surga". (
HR. Tirmidzi 1199, Abu Dawud 2209 dengan sanad shahih, lihat al-Irwa' 2035 )

Rasulullah saw juga bersabda: " Wanita yang mengajukan khulu' ( menggugat
cerai ) adalah para wanita munafik ". ( HR. Tirmidzi 1198, lihat
ash-Shahihah 632 )

Dari Anas bin Malik berkata: Para keluarga dari kalangan sahabat Anshar
mempunyai unta untuk mengairi sawah mereka, namun ada seekor unta yang tidak
mau ditunggangi. Lalu mereka datang kepada Rasulullah saw seraya berkata: "
Kami mempunyai unta untuk mengairi sawah namun sekarang tidak mau
ditunggangi padahal tanaman sudah waktunya diairi". Maka Rasulullah saw
bersabda kepada para sahabatnya: " Bangunlah ". Akhirnya merekapun bangun
lalu beliau masuk kebun, dan saat itu unta tersebut sedang berada di pojok
kebun. Lalu Nabi saw pun berjalan mendekatinya. Para sahabat Anshar berkata:
" Wahai Rasulullah, unta itu sekarang sudah mirip dengan anjing gila. Kami
takut anda diserang olehnya". Maka Rasulullah saw bersabda: " Dia tidak akan
membahayakanku". Dan tatkala unta tersebut melihat kedatangan Rasulullah saw
, maka dia pun segera berjalan menuju Rasulullah saw bersujud di hadapan
beliau. Maka Rasulullah saw memegang ubun-ubunya dan unta itupun menjadi
sangat jinak untuk bisa digunakan bekerja. Melihat kejadian itu, para
sahabat berkata: " Wahai Rasulullah, kalau binatang yang tidak berakal saja
bersujud kepadamu, maka kami yang berakal ini lebih pantas untuk bersujud
kepadamu?" Maka Rasulullah saw bersabda: " Tidak layak bagi seseorang
bersujud kepada manusia lainnya. Seandainya ada manusia yang layak untuk
bersujud kepada lainnya, niscaya saya akan memerintahkan wanita bersujud
kepada suaminya karena hak suaminya sangat besar. Demi Dzat yang jiwaku
berada ditangan-Nya, seandainya seluruh badan si suami itu dari ujung rambut
sampai ujung kaki terdapat luka bernanah, lalu si istri itu mendatanginya
dan menjilatinya maka ini belum bisa menunaikan hak suaminya". ( HR. Ahmad
12203 dengan sanad shahih , lihat Shahih al-Jami' 3148 ).

No comments: